PENULIS:
Iwan Setiawan, S.Pd., M.Pd(c) -Wakamad Kurikulum MAN 4 Pandeglang
ABSTRAK
Pendidikan Islam adalah salah satu bidang yang terus berkembang dan membutuhkan pengelolaan yang baik. Dalam rangka memastikan pengelolaan pendidikan Islam yang efektif, diperlukan penggunaan metode ilmiah yang tepat. Metode ilmiah sebagai cara untuk mengamati suatu proses kegiatan ilmiah harus dilakukan dengan cara yang benar dan sesuai dengan norma-norma ilmiah. Selain itu, epistemologi sebagai filsafat ilmu juga harus diperhatikan dalam pengelolaan pendidikan Islam.
Pengetahuan ilmiah yang diperoleh melalui metode ilmiah dapat dijadikan sebagai kebenaran ilmiah yang jelas dan pasti. Namun, untuk mencapai kebenaran ilmiah tersebut, diperlukan pemahaman yang baik tentang metode ilmiah dan epistemologi sebagai filsafat ilmu. Oleh karena itu, teori baru dalam manajemen pendidikan Islam perlu mempertimbangkan aspek-aspek ini agar dapat menghasilkan pengelolaan pendidikan Islam yang efektif dan berkualitas.
Dalam konteks ini, penelitian yang bertujuan untuk memperluas pemahaman tentang metode ilmiah dan epistemologi dalam pengelolaan pendidikan Islam sangat penting dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi metode ilmiah yang tepat dalam pengelolaan pendidikan Islam serta memperluas pemahaman tentang epistemologi sebagai filsafat ilmu yang relevan dalam pengelolaan pendidikan Islam. Dengan demikian, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi positif bagi pengembangan manajemen pendidikan Islam yang lebih baik di masa depan.
Kata Kunci: Epistemologi, Metode Ilmiah, Pengembangan Teori Baru, Islam
Manajemen Pendidikan
PENDAHULUAN
Filsafat ilmu adalah cabang dari epistemologi (filosofi pengetahuan) yang secara khusus meneliti sifat ilmu pengetahuan (pengetahuan ilmiah). Epistemologi adalah disiplin filsafat yang menjelajahi terjadinya pengetahuan, sumbernya, asal-usulnya, batasannya dan metodenya, serta keterandalannya. Oleh karena itu, kita akan mengkaji awal mula epistemologi secara lebih mendalam pada kesempatan ini. Manusia pada dasarnya adalah makhluk yang mencari kebenaran. Manusia tidak pernah puas dengan keadaan yang ada; sebaliknya, ia mencari kebenaran yang sebenarnya dengan menyelidiki tentangnya.
Namun, setiap jawaban ini secara konsisten memuaskan orang-orang. Untuk menentukan apakah yang dimaksud di sini adalah kebenaran ilmiah, yaitu kebenaran yang dapat dievaluasi menggunakan prosedur ilmiah, ia harus melakukan tes tertentu. Perluasan pengetahuan yang pesat pada masa kini tidak menghalangi orang untuk mencari kebenaran. Sebaliknya, hal itu mendorong orang untuk terus mencari kebenaran berdasarkan keyakinan yang sudah ada untuk menguji hipotesis baru atau menolak teori sebelumnya.
Sehingga orang saat ini lebih tertarik untuk melakukan penelitian ilmiah untuk mencari solusi atas semua kesulitan mereka. Hal ini akan terus memenuhi rasa ingin tahu manusia tentang lingkungannya sepanjang masa karena sifatnya yang statis dan tidak kaku. Lanjutkan Membaca